Hubungan Antara Pendidikan Dan Pekerjaan di Indonesia

Rabu, 19 November 2008 | | 0 komentar |

Seorang pemuda baru lulus dari SMU. Karena tidak punya biaya akhirnya dia memutuskan untuk bekerja. Oleh karena itu dia mendatangi pamannya yang salah seorang pengurus partai politik untuk dicarikan kerja.

"Paman, tolong carikan saya pekerjaan dong" pinta pemuda itu.

"Wah lulusan SMU ya. Kalo gitu kamu jadi pegurus partai aja." Kata pamannya.

"Enak jadi pengurus partai, nanti kamu bisa jadi anggota DPR, trus jadi ketua DPR/MPR, bahkan jadi wakil presiden ato presiden sekalipun juga bisa" tambah pamannya semangat.

"Wah paman saya gak mau muluk-muluk, saya minta yang sederhana aja, kaya guru SD misalnya" jawab pemuda itu.

Pamannya berfikir sebentar kemudian berkata "Maaf kalo jadi guru SD kamu harus sarjana"

NILAI-NILAI YANG MELANDASI SIKAP PEMUDA SUMBAR

| | 0 komentar |

1. Nilai Kesetaraan: Hubungan yang dibangun tidak berdasarkan hirarkisitas, namun dibangun secara horizontal menyangkut fungsi dan peran tanpa ada pembedaan etnik, suku dan agama

2. Nilai Demokrasi: Sikap yang menjunjung tinggi keadilan, kebebasan, kebersamaan, persaudaraan dalam membangun hubungan dengan personal, kelompok dan organisasi

3. Nilai Taat Aturan: (Konsistensi) : Ketaatan dalam menjalankan setiap nilai, aturan, asas dan kesepakatan (konsensus) baik berupa sikap pribadi, kelompok dan organisasi.

4. Nilai Cinta Kasih: Ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, pertimbangan tingkah laku dan juga pertimbangan akal yang menimbulkan tanggungjawab, menciptakan keserasian, keseimbangan, kedamaian, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan

5. Nilai Toleransi: Sikap terbuka dengan menghormati setiap perbedaan yang ada (Ras, Agama, Pemikiran, Ideologi)

6. Nilai Tanggunggugat: Sikap yang menunjukkan keikhlasan dalam menerima konsekuensi atas pekerjaan dan tugas yang dilakukan.

7. Nilai Kejujuran: Sikap memegang kebenaran, yang ditunjukkan dengan kemampuan mengungkapkan dan menerima kebenaran, serta memperjuangkannya sehingga terbangun kepercayaan.

8. Nilai Solidaritas: sikap yang menunjukkan kepedulian sosial terhadap berbagai persoalan-persoalan kerakyatan dan kebangsaan.

9. Nilai Nasionalis: Sikap seseorang yang menunjukkan kepada kepemilikan identitas diri yang bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa.

10. Nilai Kemandirian: Sikap yang menunjukkan kemampuan dan kemauan dalam mewujudkan cita-cita dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dan menghilangkan budaya ketergantungan

11. Nilai Transparan: Sikap terbuka yang memberikan ruang kepada publik untuk berpartisipasi dalam proses pengelolaan sumberdaya publik.

12. Nilai Anti kekerasan: Sikap mental yang menolak, menentang, seluruh tindakkan, perbuatan dan pemikiran yang berbentuk intimidasi, agitasi dan anarki.

13. Nilai Independen: Indenpendensi individu ditunjukkan dengan sikap individu yang bisa berpendapat, bersikap berdasarkan kebenaran, sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia. Sedangkan Independensi Organisasi (KNPI) merupakan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, sikap, perbuatan dan kebijakkan secara organisasi tanpa berafiliasi dengan satu kepentingan politik tertentu.

14. Nilai Progresif: Sikap berani melangkah dengan perhitungan yang matang, maju terus untuk memperjuangkan kepentingan bangsa dan kebenaran

15. Nilai Revolusioner: Sikap untuk mendorong dan melakukan perubahan sosial dan kebudayaan dengan cepat menyangkut hal-hal dasar dan pokok-pokok kehidupan yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusian dan tanpa kekerasan

Meraih Indonesia Jaya, Mempersiapkan Generasi Baru Kepemimpinan Bangsa

| | 0 komentar |

Oleh: Tim Perumus Simposium Pemuda
DPD KNPI Sumatera Barat

Bangsa Indonesia dalam usaha mencapai cita-cita awal pendirian bangsa yaitu merdeka jiwa dan raga sudah memasuki usia 60-an, tepatnya mulai sejak memproklamirkan kemerdekaan. Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan perjuangan dengan usaha keras untuk memperoleh kembali kemerdekaan sebagai hak asazi sebagai manusia dan suatu bangsa bermartabat sudah dilakukan secara sporadis yang kemudian terwujud menjadi beberapa dekade yang sudah mengkerucut membentuk nasionalisme Indonesia seperti model gerakan dalam rentang waktu 1908 dan 1928. Suatu pernyataan sikap yang mendahului proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia sudah dikumandangkan oleh pemuda Indonesia pada tahun 1928. Sumpah pemuda ini sudah menjadi tonggak awal untuk impian yang bernama Indonesia yang kemudian diwujudkan melalui proklamasi kemerdekaan 1945.

Perjalanan yang tidak mudah dan penuh liku-liku. Banyak pengorbanan sosial, fisik dan waktu untuk menjadi suatu bangsa yang merdeka dan sejahtera. Setelah merdekapun perjalananan itu masihlah panjang. Tantangan di tingkat internal bangsa menjadi persoalan utama disamping percaturan dan hubungan bilateral, regional dan internasional. Saling berebut kekuasaan dan ketidaksesuaian dalam ideologi, cara dan strategi untuk mewujudkan kesejahteraan, mempertahankan keutuhan bangsa dan kejayaan menjadi batu sandungan yang seringkali menimbulkan luka dan saling mencederai sesama anak bangsa. Sikap dan tindakkan politik untuk mempertahankan kekuasaan telah menjadi potensi laten perpecahan bangsa. Namun dengan penuh rasa syukur kita masih mendapat ridho dan diberi jalan serta selamat sampai hari ini dari parit-parit serta ujian dalam mempertahankan keutuhan bangsa. Ini bisa menjadi cermin rasa cinta yang begitu besar dari rakyat Indonesia terhadap bangsa ini.

Berbagai tekanan, mulai dari masa kolonialisme dan imprealisme yang sangat panjang sampai pada tekanan dan konflik internal serta sampai pada berbagai krisis yang dihadapi pasca Orde Baru tentunya kadang kala menimbulkan rasa pesimis dan skeptis. Di tambah lagi dengan kehidupan yang semakin terasa berat bagi sebagian rakyat Indonesia yang belum kuat secara ekonomi. Di samping sikap skeptis dan pesimis, kita juga dilanda sikap pragmatis dan ditambahkan lagi budaya materialistis yang berujung pada budaya konsumtif, lalu koruptif telah menjadikan bangsa kita dikepung oleh berbagai permasalahan yang masih saja menghantui kita.

Di tengah beban sosial, ekonomi, politik, budaya dan lainnya, kita mulai melihat titik cerah potensi bangsa ini sangat besar untuk menjadi bangsa yang kuat dan berjaya. Potensi ini tentunya akan menjadi efektif kalau generasi hari ini dan yang akan datang bisa mengambil hikmah dari setumpuk permasalahan dan kegagalan pada masa lalu dan mengambil berbagai intisari dari kesuksesan masa lalu yang juga tidak kalah pentingnya sebagai modal sosial untuk kita percaya diri menatap hari depan.

Generasi baru atau pemuda Indonesia hari ini hendaknya dapat belajar dari masa lalu agar bisa menjadi lebih baik dan lebih memiliki kesadaran nasionalisme yang lebih baik serta mencintai bangsa yang begitu besar dan kaya ini. Indonesia tentu akan jauh lebih maju kalau generasi pemimpinnya yang akan datang adalah orang-orang yang bijak, adil, toleran, tulus dan tidak pendendam serta memiliki identitas dan keberpihakkan kepada rakyat bangsa ini, memiliki prinsip dan idealisme sehingga tidak gampang terombang ambing oleh berbagai tarik menarik kepentingan dunia luar dan juga tarik menarik kepentingan kekuasaan sesaat.

Mengingat perlunya sesegera mungkin membangunkan kesadaran seluruh elemen pemuda yang akan melanjutkan kepemimpinan bangsa maka diskursus baru yang menyentuh berbagai unsur pemuda baik yang aktiv di organisasi pemuda, partai politik, LSM, akademisi atau intelektual dan lainnya. Pola gerakan yang bermuatan intelektual, cerdas dan konstruktif perlu serta bersifat dialogis harus lebih diperbanyak sehingga pemuda-pemuda yang akan tampil sebagai calon pemimpin bangsa di masa ini dan akan datang lebih mampu berpikir jernih, toleran, rasional, realistis dan strategis tidak seperti yang selama ini banyak terjadi di tingkat berbagai organisasi yang hanya menampakkan kerakusan terhadap kekuasaan dan jabatan serta politik pragmatis yang menghalalkan berbagai cara.

Didasari hal-hal inilah perlu diadakan satu pertemuan atau simposium yang bermaksud mengembangkan visi dan mematangkan gagasan generasi muda serta memberikan tawaran-tawaran solusi sebagai calon pemimpin baru bangsa ini. Pilihan kegiatan ini juga diambil oleh KNPI Sumatra Barat melalui Pusat Studi Pemuda KNPI Sumatra Barat dalam rangka mendorong paradigma baru gerakan pemuda yang lebih baik. Kegiatan ini diharapkan mendapat dukungan dari berbagai elemen yang ada.

Membangun Masjid Raya dengan NSP

Rabu, 23 April 2008 | | 0 komentar |

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Menghimbau kepada ummat Islam khususnya urang awak baik di kampung maupun di rantau, untuk berpartisipasi membangun Masjid Raya Sumatera Barat dengan cara mengaktivasi NSP (Nada Sambung Pribadi) pada Handphone kita.

Dengan jumlah penduduk Sumatera Barat lebih dari 4 (empat) juta jiwa dan ditambah dengan urang awak di perantauan sekitar 3 (tiga) juta jiwa, kita optimis 10 (sepuluh) % (persen) dari jumlah tersebut menggunakan HP sebagai Alat komunikasi pribadi. Insya Allah akan terkumpul dana dari NSP lebih kurang Rp. 4.900.000.000 (Empat koma sembilan Miliyar Rupiah) Angka yang sangat Fantastis.

Caranya: Ketik RING ON TONE_ID kirim ke : 1212 (Untuk aktivasi pada handphone kita)

Ketik : Ketik RING GIF TONE_ID NO_FLEXI_TUJUAN kirim ke : 1212 (Untuk aktivasi pada handphone Saudara kita)

TONE_ID
FLEXI
7750001 MALEREANG TABIANG
7750002 MALAM BAINAI
7750003 MINANGKABAU

Rp. 8.800 (Termasuk PPN)
Rp. 800 - Pajak
Rp. 2.000 - Biaya Jaringan
Rp. 6.000 - Infak untuk Masjid Raya

TELKOMSEL
4200001 MALEREANG TABIANG
4200002 MALAM BAINAI
4200003 MINANGKABAU

Rp. 9.900 (Termasuk PPN)
Rp. 900 - Pajak
Rp. 2.000 - Biaya Jaringan
Rp. 7.000 - Infak untuk Masjid Raya

Mari kita sebar luaskan....

Wassalam
DPD KNPI Sumatera Barat
Dari Pemuda untuk Indonesia

DEKLARASI PEMUDA INDONESIA

Senin, 14 April 2008 | | 0 komentar |

Pemuda Indonesia adalah ahli waris cita-cita bangsa yang syah dan sekaligus adalah generasi penerus, yang telah ikut meletakkan dasar-dasar kermerdekaan bangsa Indonesia, dengan melewati suatu simponi perjuangan yang panjang.

Tapak-tapak sejarah dibelakang kami, adalah kesaksian yang paling nyata dan tonggak kebenaran, tentang usaha dan pengorbanan yang tiada taranya, telah memberikan kesadaran dan tanggung jawab pada kami untuk kami teruskan sebagai pesan suci.Kami pemuda Indonesia menyadari sepenuhnya dengan khidmad menagkap getaran Sumpah Pemuda yang menggariskan dan mengejawantahkan tekad satu bangsa, satu tanah air, satu bahasa dan piranti kesatuan dan kesatuan, lainnya: Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kami bertekad untuk mengarahkan seluruh upaya dan kemampuan guna menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran kami sebagai satu bangsa yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dengan menjaga dan ikut serta melaksanakan haluan negara yang menjadi penuntun bagi langkah-langkah kemudian.

Oleh sebab itu pengabdian yang menjadi tanggung jawab kami selaku generasi muda masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran untuk ikut serta mengisi kemerdekaan dengan lebih segera mempercepat pembangunan dan kemajuan masyarakat.

Kami menyadari sepenuhnya akan panggilan dan makna kami sebagai kaum muda adalah salah satu faktor penggerak untuk sesuatu yang lebih berarti bagi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia, menuju jenjang yang lebih tinggi dan luhur, demi tercapainya masa depan yang lebih baik.

Dihadapan kami terbentang masa depan dan hasil pembangunan bangsa kami. Generasi muda dan hasil pembangunan adalah masa depan itu sendiri. Oleh karena itu, generasi muda, pembangunan dan masa depan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Dengan rasa tulus dan ikhlas menyatakan diri berhimpun dalam langkah dan gerak bersama demi tercapainya cita-cita generasi muda Indonesia.Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami menyatakan dengan resmi berdirinya Komite Nasional Pemuda Indonesia.

Jakarta, 23 Juli 1973Atas Nama Pemuda Indonesia

  1. David Napitupulu
  2. Drs. H.M Abduh Paddare
  3. Cosmas Batubara
  4. Albert Hasibuan, SH
  5. dr. Abdul Gafur
  6. Aswin Harahap
  7. Drs. Zamroni
  8. Budi Hardjono
  9. Drs. Soerjadi
  10. Aulia Rachman
  11. Akbar Tandjung
  12. Tom Nggebu
  13. S. Oetomo
  14. Awan Karmwan Burhan, SH
  15. Narwan Hadisardjono
  16. Hakim Simamora, SH
  17. Oemar Ghiffary, SH
  18. Eddy Raintung
  19. Amir L. Sirait
  20. Nazaruddin W
  21. M.L Tobing
  22. Hatta Mustafa, SH
  23. Suhardi, SH
  24. Said Budairi
  25. Barnabas Banggur, SH
  26. Drs. Chrissiner Key Timu
  27. Ridwan Saidi
  28. Sri Redjeki
  29. Drs. Binsar Sianipar
  30. Ratnawati Fuad
  31. Zabidin Jakub, SH
  32. Freddy Latumahina
  33. Eko Tjokrodjojo
  34. Eddy Sukirman

Mandi, Bikin Segar dan Sehat!

| | 0 komentar |

Mandi, Bikin Segar dan Sehat!
Menurut penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.
Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit.
Apa manfaat mandi dan berapa lama anda sebaiknya mandi?

Berikut beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:

Mengeluarkan racun
Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit.

Stress
Jika anda benar-benar mengalami stress, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan, sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah.

Eksema
Penyakit kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda (sodium bicarbonate) ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Sodium bicarbonate bertindak sebagai antiseptik. Isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.

Infeksi
Infeksi yeast seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air hangat dan berendam selama 15-20 menit.

Flu dan Sakit Kepala
Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.

Insomnia
Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.

Sirkulasi
Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin. (mydoc/rit) sumber: kapanlagi.com